Select Page

Di balik setiap kemeja yang rapi, jas yang berstruktur kokoh, atau kerah yang berdiri tegak, ada satu “pahlawan tak terlihat” yang memainkan peran krusial: interlining. Bagi Anda yang berkecimpung di industri garmen, memahami interlining bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan untuk menciptakan produk pakaian berkualitas tinggi. Kita harus memilih dengan tepat apakah kita harus memilih bahan woven atau non-woven untuk pakaian yang akan kita buat.

Interlining adalah material lapisan yang disisipkan di antara kain luar dan lapisan dalam (lining) sebuah pakaian. Fungsinya sangat vital, mulai dari memberikan bentuk, menstabilkan kain, hingga meningkatkan daya tahan. Namun, interlining sendiri tidak hanya satu jenis. Secara umum, ada dua kategori utama yang sering digunakan: interlining woven dan interlining non-woven.

Mari kita selami lebih dalam perbedaan keduanya dan bagaimana memilih yang tepat untuk kebutuhan garmen Anda.

Apa Itu Interlining? Lebih dari Sekadar Lapisan Tambahan

Interlining adalah bahan tambahan yang digunakan dalam konstruksi garmen untuk memberikan struktur, bentuk, ketahanan, dan body pada area-area tertentu dari pakaian. Tanpa interlining, banyak bagian pakaian akan terlihat lemas, tidak beraturan, atau mudah kusut.

Fungsi utama interlining meliputi:

  • Memberi Bentuk: Mempertahankan bentuk kerah, manset, placket, atau bagian depan jaket.
  • Menstabilkan Kain: Mencegah kain utama melar atau berubah bentuk, terutama pada area yang sering ditarik atau dikenai tekanan.
  • Menambah Body/Draperi: Memberikan kesan lebih berisi dan mewah pada pakaian.
  • Mencegah Kusut: Membantu kain utama tetap rapi dan tidak mudah kusut.
  • Meningkatkan Ketahanan: Membuat bagian pakaian lebih kuat dan awet.

Jenis-Jenis Interlining: Woven atau Non-Woven

Kedua jenis interlining ini memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda, tergantung pada hasil akhir yang diinginkan.

1. Interlining Woven (Tenunan)

Interlining woven dibuat melalui proses tenun, sama seperti kain tekstil pada umumnya. Ini berarti ia memiliki benang lungsin (warp) dan benang pakan (weft), sehingga strukturnya menyerupai kain tenun.

  • Karakteristik:
    • Memiliki Serat Melintang & Memanjang: Karena ditenun, interlining ini memiliki grain (arah serat) yang bisa disesuaikan dengan grain kain utama.
    • Lebih Stabil: Sangat baik untuk menstabilkan kain dan memberikan kekuatan di area-area kritis.
    • Drapability Lebih Baik: Memberikan drapery atau jatuhan yang lebih alami pada kain.
    • Lebih Tahan Lama: Cenderung lebih awet dan tahan terhadap pencucian berulang.
    • Biasanya Sedikit Lebih Mahal: Karena proses pembuatannya lebih kompleks.
  • Aplikasi Ideal:
    • Kemeja Pria: Untuk kerah, manset, dan placket (lapisan kancing).
    • Jas dan Blazer: Pada bagian depan, kerah, dan lapel untuk memberikan bentuk yang tegas.
    • Gaun Formal: Untuk mempertahankan bentuk di bagian tertentu.
    • Produk Kulit Imitasi/Sintetis: Karena interlining woven bisa mengikuti karakteristik stretch atau non-stretch material utama.

2. Interlining Non-Woven (Bukan Tenunan)

Interlining non-woven dibuat dari serat-serat yang direkatkan secara acak, mirip dengan kain spunbond (bahkan spunbond sendiri bisa berfungsi sebagai non-woven interlining). Ia tidak memiliki grain seperti kain tenun.

  • Karakteristik:
    • Tidak Ada Arah Serat (Grain): Ini membuatnya sangat fleksibel untuk dipotong di segala arah tanpa khawatir melar tidak beraturan.
    • Kaku dan Memberi Bentuk: Sangat baik untuk memberikan kekakuan dan bentuk yang tegas.
    • Harga Lebih Ekonomis: Umumnya lebih murah dibandingkan interlining woven.
    • Pilihan Ketebalan Bervariasi: Tersedia dalam berbagai gramasi, dari sangat tipis hingga tebal.
    • Mudah Diproses: Sangat mudah dipotong dan diaplikasikan.
  • Aplikasi Ideal:
    • Kerajinan Tangan: Untuk memberikan kekakuan pada tas, dompet, atau hiasan.
    • Pakaian Anak-anak: Di area tertentu yang membutuhkan bentuk tanpa perlu draping yang kompleks.
    • Goodie Bag/Tas Promosi: Sebagai penguat lapisan dalam agar tas lebih kokoh.
    • Topi dan Aksesori: Untuk membentuk struktur pada topi atau sabuk.

Fusable Interlining: Solusi Praktis dengan Perekat untuk Interlining Woven atau Non-Woven

Baik interlining woven maupun non-woven seringkali tersedia dalam versi fusable (dengan perekat). Fusable interlining memiliki lapisan perekat di satu sisi yang akan aktif saat terkena panas (setrika) dan tekanan, sehingga menempel kuat pada kain utama. Ini sangat memudahkan proses produksi, mengurangi kebutuhan jahitan manual, dan memberikan hasil yang lebih rapi.

Memilih Interlining yang Tepat: Kunci Kualitas Garmen Anda

Pilihan antara interlining woven dan non-woven bergantung pada:

  • Jenis Kain Utama: Apakah kainnya tenun, rajut, tebal, atau tipis?
  • Hasil Akhir yang Diinginkan: Butuh kekakuan tegas atau draping yang lembut?
  • Area Pakaian: Untuk kerah kemeja yang kaku atau bagian depan blazer yang lebih lentur?

Kesalahan dalam memilih interlining dapat merusak estetika dan daya tahan pakaian Anda. Oleh karena itu, konsultasi dengan ahli sangat dianjurkan.


PT Kingsindo Interlining adalah mitra terpercaya Anda dalam menyediakan berbagai jenis interlining berkualitas, baik woven maupun non-woven. Dengan pilihan yang beragam dan kualitas terjamin, kami siap membantu Anda menciptakan produk garmen yang sempurna. Selain itu kami juga menyediakan bahan spunbond dengan berbagai warna dan ketebalan.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan interlining terbaik yang sesuai dengan kebutuhan spesifik industri Anda!